Hubungan Pemberian Rewards dan Punishment dengan Kepatuhan Penggunaan APD Bagian Laundry, Dapur, dan Unit Pelayanan Sterilisasi di RS X Jakarta

Authors

  • Novia Zulfa Hanum Universitas Baiturrahmah Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/jiss.v2i02.201

Keywords:

penggunaan apd; perilaku petugas; dan pemberian reward; punishment

Abstract

Perilaku petugas yang baik dalam pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) dapat mengurangi risiko tertular penyakit. Pemberian rewards dan punishment dapat mempengaruhi perilaku petugas dalam penggunaan APD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian rewards dan punishment terhadap perilaku petugas dalam penggunaan APD (topi, masker, sarung tangan, apron, sepatu) di RS X Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang atau cross sectional dan bersifat deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian rewards dan punishment tidak berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD bagian laundry, dapur, dan unit pelayanan sterilisasi. Hal ini dilihat dalam hasil penelitian bahwa dari 95 petugas di RS X Jakarta diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pemberian rewards dengan kepatuhan penggunaan APD pada petugas bagian laundry, dapur, dan unit pelayanan sterilisasi dengan nilai p value 0,355 dan OR 0,578. Kemudian, Tidak ada hubungan signifikan antara pemberian punishment dengan kepatuhan penggunaan APD pada petugas bagian laundry, dapur, dan unit pelayanan sterilisasi dengan nilai p value 0,761 dengan OR 1,267.

References

Agoes, S., & Ardana, I. C. (2019). Etika bisnis dan profesi: tantangan membangun manusia seutuhnya. Penerbit Salemba.

Ajar, B. (2010). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

Anizar, I., & Kes, M. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hanggraeni, D. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Universitas Indonesia Publishing.

Himawary. (2011). Alat Pelindung Diri Di Laboratorium. http://www.bpmigas.go.id/wp-content/uploads/2011/02/PTK-013-II-2007.pdf %0ADiakses: 2 Januari 2013 pukul 17.05 WIB.%0A

Ivancevich, Jhon M, dkk. (2015). Perilaku dan Manajemen Organisasi Jilid I. Erlangga.

KemenKes, R. I. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Antropometri Penilaian Gizi Anak. Jakarta, Direktorat Jenderal Bini Gizi Dan

Kesehatan Ibu Dan Anak.

Notoatmodjo. (2007). Pengukuran Pengetahuan dari subjek Penelitian. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: rineka cipta.

Omeh. (2007). Tinjauan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan alat pelindung diri di unit kerja laundry Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Tahun 2007. Universitas Indonesia.

Rahayu, S., & Dewi, E. (2009). Hubungan antara system reward dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di rsud sragen.

Raodhah, S., & Gemely, D. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada karyawan bagian packer PT Semen Bosowa Maros Tahun 2014. Al- Sihah: The Public Health Science Journal, 6(2).

Sari, D. N. (2013). Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013.

Sari, I. P., & Wulandari, R. D. (2015). Penilaian Koordinasi Antarunit Kerja di Rumah Sakit Berdasarkan High Performance Work Practices. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 3(2), 170–178.

Downloads

Published

2021-02-21

How to Cite

Novia Zulfa Hanum. (2021). Hubungan Pemberian Rewards dan Punishment dengan Kepatuhan Penggunaan APD Bagian Laundry, Dapur, dan Unit Pelayanan Sterilisasi di RS X Jakarta. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(02), 289–299. https://doi.org/10.59141/jiss.v2i02.201