Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 4, No. 02, Februari 2022
E-ISSN:2723 6595
http://jiss.publikasiindonesia.id/ P-ISSN:2723 6692
Doi: 10.36418/jiss.v4i02.783 174
Hubungan Asupan Makanan Tinggi Lemak Jenuh dengan Kanker Payudara pada
Wanita Premenopause dan Tinjauannya Berdasarkan Islam
The Relationship Between The Intake of High Saturated Fat Foods with Breast Cancer in
Premenopause Women and the Review According to Islamic Perspective
Asri Choirun Nisa, Retno Kuntarti Heruyanto, Muhammad Arsyad
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta Pusat, Indonesia
Email: asricho[email protected]
Artikel info
Artikel history
Diterima
: 25-01-2023
Direvisi
: 13-02-2023
Disetujui
: 20-02-2023
Kata Kunci: Kanker
Payudara; Lemak Jenuh; Gaya
Hidup; Riwayat Keluarga
Keywords: Breast Cancer;
Saturated Fat; Lifestyle;
Family History
Abstrak
Kanker adalah salah satu penyakit yang menyebab kematian utama di dunia.
Menurut WHO pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita yang terdiagnosis
kanker payudara. Kanker payudara tampak lebih agresif pada wanita
premenopause dibandingkan dengan wanita pasca menopause. Gaya hidup
yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan
memakan makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
payudara. Allah SWT menghimbau hambanya untuk memperhatikan pola
makannya, karena sesuatu yang berlebih merupakan hal yang tidak baik.
Metodologi: Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
analitik observasional dengan penelitian case-control. Populasi dalam
penelitian ini dibagi menjadi kelompok kasus yaitu 38 wanita yang
didiagnosis kanker payudara pada usia 35 47 tahun dan kelompok kontrol
yaitu 38 wanita yang tidak menderita kanker payudara berumur 35 47 tahun.
Teknik pengambilan sampel adalah Non Probability sampling dengan metode
snowballing. Penelitian ini diambil menggunakan kuisioner yang berisi
identitas dan Semi-Quantitative FFQ dan diolah menggunakan aplikasi SPSS,
serta dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Sebanyak 45,8%
responden berumur 41 50 tahun saat terdiagnosis kanker payudara dengan
P-value (0,342). 71 responden tidak memiliki kebiasaan merokok dengan P-
value (0,165), 75 responden tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol
dengan P-value (0,314), dan (73,9%) responden dari kelompok pasien kanker
payudara yang dalam keluarganya terdapat riwayat kanker dengan P-value
(0,006). 55 responden mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dengan P-
value (0,442). Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara
kategori umur, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok dan konsumsi lemak
jenuh dengan kejadian kanker payudara, tetapi terdapat hubungan yang
signifikan antara riwayat keluarga dengan kejadian kanker payudara.
Abstract
Cancer is one of the leading causes of death in the world. According to WHO,
there are 2.3 million women diagnosed with breast cancer. Breast cancer
appears more aggressive in premenopausal women. Unhealthy lifestyles such
as excessive alcohol consumption, smoking, and eating high-fat foods can
increase the risk of breast cancer. Allah SWT advised us to pay attention to
our diet, because something excess is not good. Methods: The research is a
quantitative research with observational analytic. The population is divided
into a case group, 38 women who were diagnosed with breast cancer at the
age of 35-47 years and a control group, namely 38 women who didn't suffer
from breast cancer, aged 35-47 years. The sampling technique is non-
probability sampling with the snowballing method. This research taken using
a questionnaire containing identity and Semi-Quantitative FFQ and
processed using SPSS, and analyzed using Chi-Square test. Results: A total of
45.8% of respondents aged 41-50 years when diagnosed with breast cancer
Hubungan Asupan Makanan Tinggi Lemak Jenuh dengan Kanker Payudara pada Wanita Premenopause dan
Tinjauannya Berdasarkan Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
175
with P-value (0.342). 71 respondents didn't have smoking habit with P-value
(0.165), 75 respondents didn't have a habit of consuming alcohol with P-value
(0.314), (73.9%) respondents from the case group had a family history of
cancer with P-value (0.006). 55 respondents consumed foods high in
saturated fat with a P-value (0.442). Conclusion: There was no significant
association between age, alcohol consumption, smoking habits and
consumption of saturated fat and the incidence of breast cancer, but there was
a significant association between family history and the incidence of breast
cancer.
Koresponden author:
Asri Choirun Nisa
Email:
asrichoirun@yahoo.com
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
CC BY SA
2023
Pendahuluan
Kanker adalah salah satu penyakit yang merupakan penyebab kematian utama di dunia
(Sinaga & Ardayani, 2016). Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer didapatkan bahwa
kasus kanker sampai dengan tahun 2018 tercatat sebanyak 18,1 juta kasus dengan 9,6 juta kasus
kematian (Menon et al., 2021). Kanker paru merupakan jenis kanker dengan kasus terbanyak
di dunia sekitar 2,904 juta kasus, dan diikuti oleh kanker payudara, kanker kolorektal, dan
kanker prostat. Menurut World Health Organization pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita
yang terdiagnosis kanker payudara dan 685,000 kematian secara global (Pangribowo, 2019).
Penyakit kanker di Indonesia merupakan salah satu permasalahan kesehatan di masyarakat.
Data dari Riset Kesehatan Dasar menyatakan bahwa prevalensi kejadian kanker pada kelompok
wanita lebih besar dibandingkan kelompok laki laki, dan kasus kanker terbanyak di Indonesia
adalah kanker payudara dengan prevalensi sebesar 19,81% yang diikuti oleh kanker serviks
10,69% dan kanker paru 9,89% (Dewi, 2017).
The North American Menopause Society menggambarkan premenopause sebagai rentang
waktu dari masa pubertas hingga masa perimenopause. Periode premenopause dimulai sekitar
umur 12 tahun pada saat haid pertama hingga umur 47 tahun dimana fase awal perimenopause
biasanya terjadi (Moelyo et al., 2019; Santoro, 2016). Insidensi kanker payudara pada wanita
premenopause mulai meningkat pada umur 35 39 tahun dan mencapai prevalensi terbanyak
pada umur 45 47 tahun (Consortium, 2021). Kanker payudara tampak lebih agresif pada
wanita premenopause dibandingkan dengan wanita pasca menopause (Laudisio et al., 2018).
Faktor risiko pada kanker payudara dapat dibagi menjadi tiga kategori. Faktor yang
pertama ialah faktor hormonal seperti hormon sex, kedua adalah faktor intrinsik seperti umur
atau yang berkaitan dengan genetik dan ketiga faktor risiko yang didapat contohnya adalah gaya
hidup. Gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan
memakan makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara (Maria
et al., 2017).
Wanita yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dapat memicu proses
pembelahan sel yang tidak normal oleh karena tubuh yang menghasilkan lebih banyak estrogen
(Tadja, 2019). Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional rata-rata konsumsi lemak total
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4 No. 02 Februari 2023
176
penduduk Indonesia pada tahun 2009 adalah 64,7 g/kap/hr, yang artinya konsumsi lemak
penduduk Indonesia melebihi anjuran Pedoman Umum Gizi Seimbang (Cahyani, 2020). Lemak
jenuh yang terdapat di bahan pangan hewani seperti kuning telur, lemak daging, dan keju
merupakan salah satu jenis lemak yang dapat memicu terjadinya kanker payudara pada wanita
(Oktaviani Sukmadewi, 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh (Sieri et al., 2014) didapati adanya keterlibatan antara diet
tinggi lemak jenuh terhadap reseptor positif kanker payudara pada populasi wanita di Eropa.
Penelitian tersebut didukung oleh (Xia et al., 2015), dalam studi Meta-Analisis, yang
menunjukkan adanya hubungan antara tingginya asupan asam lemak jenuh dengan kejadian
kanker payudara pada studi kasus control tetapi tidak pada studi cohort. Sampai saat ini asupan
lemak jenuh yang tinggi masih belum bisa dikaitkan secara pasti dengan kejadian kanker
payudara.
Lemak adalah satu dari sebagian banyak zat yang dibutuhkan untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang memiliki efek tidak baik untuk kesehatan.
Pengkonsumsian bahan makan tinggi lemak jenuh yang berlebihan dapat menyebabkan
penyakit seperti penyakit jantung. Allah SWT menghimbau hambanya untuk memperhatikan
pola makannya, karena sesuatu yang berlebih merupakan hal yang tidak baik.
Kanker payudara merupakan penyakit yang memiliki dampak yang besar terhadap
kehidupan orang yang mengidapnya. Pengobatan kanker payudara membutuhkan waktu yang
panjang dan menguras tenaga serta pikiran. Banyak dari pasien kanker payudara yang merasa
lelah. Agama Islam menganjurkan kita untuk mencari pengobatan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara asupan makanan tinggi lemak jenuh dengan kejadian kanker
payudara pada wanita premenopause.
Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
analitik observasional dan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus merupakan wanita
yang didiagnosis mengidap kanker payudara pada usia premenopause (3547 tahun) dan
kelompok kontrol merupakan wanita yang tidak menderita kanker payudara yang berumur 35
47 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability sampling
dengan metode snowballing.
Penelitian ini diambil menggunakan alat bantu kuisioner. Kuisioner ini berisi identitas
responden dan Semi-Quantitative Food Frequency Quitionaire yang terdiri dari list bahan
makan untuk melihat pola konsumsi responden terhadap asupan bahan makanan lemak jenuh.
Pengolahan data menggunakan komputer dengan aplikasi SPSS. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah 38 wanita berumur 35 47 tahun
dan 38 wanita yang mengidap kanker payudara pada umur 35 47 tahun.
Hubungan Asupan Makanan Tinggi Lemak Jenuh dengan Kanker Payudara pada Wanita Premenopause dan
Tinjauannya Berdasarkan Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
177
Tabel 1. Analisa Variabel Berdasarkan Kelompok Kanker Payudara dan
Kontrol
Usia
Pasien Kanker
Payudara
Kontrol
Total
P-value
30-40 Tahun
16
12
28
0,342
57.1%
42.9%
100.0%
41-50 Tahun
22
26
48
45.8%
54.2%
100.0%
Kebiasaan Merokok
Tidak
37
34
71
0,165
52.1%
47.9%
100.0%
Ya
1
4
5
20.0%
80.0%
100.0%
Kebiasaan Konsumsi Alkohol
Tidak
37
38
75
0,314
49.3%
50.7%
100.0%
Ya
1
0
1
100.0%
0.0%
100.0%
Riwayat Kanker pada Keluarga
Ada
17
6
23
0,006
73.9%
26.1%
100.0%
Tidak ada
21
32
53
39.6%
60.4%
100.0%
Menurut hasil dari analisa variabel berdasarkan kelompok kanker payudara dan kontrol
yang dijelaskan pada tabel 4.1, kebanyakan responden berumur 41 50 tahun pada saat
terdiagnosis kanker payudara, yaitu sebanyak 22 orang (45,8%). Berdasarkan kategori umur
juga didapatkan bahwa P-value (0,342) yang artinya pada penelitian ini tidak ada hubungan
antara kejadian kanker payudara dengan umur.
Pada tabel juga didapati mayoritas responden tidak memiliki kebiasaan merokok, yaitu
37 dari kelompok pasien kanker payudara (52.1%) dan 34 dari kelompok kontrol (47.9%)
dengan P-value (0,165) yang artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan
kejadian kanker payudara pada penelitan ini.
Berdasarkan dari kebiasaan konsumsi alkohol, mayoritas responden tidak memiliki
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dengan 38 responde dari kelompok kontrol atau sebesar
(50.7%) dan 37 orang atau (49,3%) berasal dari pasien kanker payudara. Berdasarkan kategori
konsumsi alkohol juga didapatkan bahwa P-value (0,314) yang artinya pada penelitian ini tidak
ada hubungan antara kejadian kanker payudara dengan konsumsi alkohol.
Pada tabel ditemukan bahwa kebanyakan responden tidak memiliki riwayat kanker
dalam keluarganya, yaitu 32 orang atau sebesar (60,4%) pada kelompok kontrol dan 31 orang
(39,6%) pada kelompok pasien kanker payudara. Pada tabel juga ditemukan 17 responden dari
kelompok pasien kanker payudara yang dalam keluarganya terdapat riwayat kanker (73,9%)
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4 No. 02 Februari 2023
178
dan untuk P-value adalah (0,006), yang artinya pada penelitian ini ditemukan hubungan antara
kejadian kanker payudara dengan riwat kanker pada keluarga.
Pada hasil analisa konsumsi lemak jenuh berdasarkan kelompok kanker payudara dan
kontrol, mayoritas dari responden memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tinggi
lemak jenuh yaitu 29 orang atau sebesar (52,7%) berasal dari kelompok pasien kanker payudara
dan 26 berasal dari kelompok kontrol (47,3%) dengan P-value (0,442) yang artinya tidak
terdapat hubungan antara konsumsi lemak jenuh terhadap kejadian kanker payudara.
Tabel 2. Analisa Konsumsi Lemak Jenuh Berdasarkan Kelompok Kanker
Payudara Dan Kontrol
Konsumsi
Lemak Jenuh
Pasien kanker
payudara
Kontrol
Total
P-value
Rendah
9
12
21
0,442
42.9%
57.1%
100.0%
Tinggi
29
26
55
52.7%
47.3%
100.0%
Pada penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan responden dari kelompok pasien
kanker payudara terdiagnosis di umur 41 50 tahun, yaitu sebanyak 22 orang (45,8%), dengan
P-value (0,342) atau tidak ada hubungan antara kejadian kanker payudara dengan umur.
Menurut penelitian oleh Ozsoy et al. pada tahun 2011 juga tidak menemukan hubungan yang
signifakan antara umur dengan insidensi kanker payudara, mendukung hasil dari penelitian
yang dilakukan.
Hasil dari penelitian ini juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan
merokok dengan kejadian kanker payudara dengan P-value (0,165), sedangkan suatu penelitian
menyatakan bahwa merokok berhubungan dengan kejadian kanker payudara (Ningrum &
Rahayu, 2021). Pada penelitian hanya ditanyakan apakah responden memiliki kebiasaan
merokok atau tidak, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Ningrum & Rahayu, 2021)
mengidentifikasi apakah respondennya terpapar dengan perokok lain selain dirinya.
Berdasarkan data yang didapatkan mayoritas dari responden tidak memiliki kebiasaan
konsumsi alkohol, dengan p-value (0,314) yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara kebiasaan konsumsi alkohol dengan kejadian kanker payudara, hal ini sejalan dengan
penelitan yang dilakukan oleh Key et al. (2016) dimana dalam penelitian tersebut juga
menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara konsumsi alkohol dengan kejadian kanker
payudara.
Hasil penelitian ditemukan bahwa pada kelompok pasien kanker payudara terdapat 17
orang yang dalam keluarganya memiliki riwayat kanker (73,9%) dengan P-value adalah
(0,006), hal ini nyatakan bahwa terdapat hubungan antara kejadian kanker payudara dengan
riwat kanker pada keluarga. Kesimpulan dari penelitian tersebut memiliki kesaamaan terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Ozsoy et al. (2011) yang menyatakan bahwa dalam
penelitiannya terdapat korelasi yang signifikan antaran riwayat kanker pada keluarga dengan
kejadian kanker payudara.
Hubungan Asupan Makanan Tinggi Lemak Jenuh dengan Kanker Payudara pada Wanita Premenopause dan
Tinjauannya Berdasarkan Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
179
Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh ditemukan pada kedua kelompok
responden, dengan kelompok kanker payudara sedikit lebih banyak yaitu 29 orang atau sebesar
(52,7%) dibanding kelompok kontrol yaitu 26 (47,3%), tetapi hal ini tidak menunjukan
perbedaan yang signifikan dengan P-value (0,442) yang artinya tidak ditemukan hubungan
antara konsumsi lemak jenuh yang tinggi dengan kejadian kanker payudara. Pada penelitian
yang dilakukan oleh (Zhang et al., 2014) tidak ditemukan adanya hubungan antara konsumsi
lemak jenuh yang tinggi dengan kejadian kanker payudara. Pada penelitian lain ditemukan
bahwa terdapat korelasi antara konsumsi lemak jenuh dengan kejadian kanker payudara pada
wanita premenopause yang mengkonsumsi daging (Farvid et al., 2014). Pada sebuah penelitian
diketahui bahwa lemak mengandung hormone estrogen yang dapat memicu terjadinya kanker
payudara (Cho et al., 2003). Perbedaan dari beberapa penelitian dapat terjadi karena pada
penilitian ini dilakukan secara online, sehingga bisa terjadi bias informasi, yang terbukti dari
beberapa responden yang mengisi kolom tidak konsumsi pada jenis bahan makanan tetapi pada
frekuensi diisi bahwa ia mengkonsumsi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan didapatkan bahwa pada penelitian ini
mayoritas responden sebanyak 55 orang mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh secara
berlebihan yaitu lebih dari 20 g/hari. Tidak ada hubungan antara konsumsi makanan tinggi
lemak jenuh dengan kejadian kanker payudara pada wanita premenopause (0,442). Pada
penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kejadian kanker payudara pada wanita
premenopause dengan kategori umur, konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok, tetapi
berhubungan dengan riwayat keluarga. Dalam agama islam makanan yang tinggi dengan lemak
jenuh tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian kanker payudara, tetapi
mungkin dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lain. Hal tersebut dapat dicegah dengan
mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh secara berlebihan.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai jenis makanan tinggi lemak jenuh lain
yang dapat mempengaruhi kejadian kanker payudara pada wanita premenopause. Kepada
masyarakat perlu dilakukan edukasi untuk konsumsi makanan tinggi lemak jenuh agar tidak
berlebihan dan sebagai seorang muslim, kita diminta untuk menjaga kesehatan dengan
mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyiban serta menjauhi segala sesuatu yang
belebihan.
Bibliografi
Cahyani, R. (2020). Hubungan Pola Konsumsi Sumber Gula, Garam, Dan Lemak Dengan
Profil Status Gizi Tingkat Rumah Tangga Di Kabupaten Bantul. Universitas Alma Ata
Yogyakarta.
Consortium, B. C. A. (2021). Breast cancer risk genesassociation analysis in more than
113,000 women. New England Journal of Medicine, 384(5), 428439.
Dewi, M. (2017). Sebaran kanker di Indonesia, riset kesehatan dasar 2007. Indonesian Journal
of Cancer, 11(1), 18.
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4 No. 02 Februari 2023
180
Farvid, M. S., Cho, E., Chen, W. Y., Eliassen, A. H., & Willett, W. C. (2014). Premenopausal
dietary fat in relation to pre-and post-menopausal breast cancer. Breast Cancer
Research and Treatment, 145, 255265.
Laudisio, D., Muscogiuri, G., Barrea, L., Savastano, S., & Colao, A. (2018). Obesity and breast
cancer in premenopausal women: Current evidence and future perspectives. European
Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 230, 217221.
Maria, I. L., Sainal, A. A., & Nyorong, M. (2017). Risiko gaya hidup terhadap kejadian kanker
payudara pada wanita. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(2), 157.
Menon, U., Gentry-Maharaj, A., Burnell, M., Singh, N., Ryan, A., Karpinskyj, C., Carlino, G.,
Taylor, J., Massingham, S. K., & Raikou, M. (2021). Ovarian cancer population
screening and mortality after long-term follow-up in the UK Collaborative Trial of
Ovarian Cancer Screening (UKCTOCS): a randomised controlled trial. The Lancet,
397(10290), 21822193.
Moelyo, A. G., Wulandari, A., Imas, O., Rahma, U. P., Hidayah, N., Kesumaningtyas, C., Nur,
F. T., & Nugroho, H. W. (2019). Age at menarche and early menarche among healthy
adolescents. Paediatrica Indonesiana, 59(1), 3337.
Ningrum, M. P., & Rahayu, R. R. S. R. (2021). Determinan Kejadian Kanker Payudara pada
Wanita Usia Subur (15-49 Tahun). Indonesian Journal of Public Health and Nutrition,
1(3), 362370.
Oktaviani Sukmadewi, N. P. A. (2020). Pola Konsumsi Protein Hewani Dan Lemak Sebagai
Faktor Risiko Kejadian Kanker Serviks Di Rsud Wangaya Denpasar. Poltekkes
Denpasar.
Pangribowo, S. (2019). Beban Kanker di Indonesia. Pusat Data Dan Informasi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, 116.
Santoro, N. (2016). Perimenopause: from research to practice. Journal of Women’s Health,
25(4), 332339.
Sieri, S., Chiodini, P., Agnoli, C., Pala, V., Berrino, F., Trichopoulou, A., Benetou, V.,
Vasilopoulou, E., Sánchez, M.-J., & Chirlaque, M.-D. (2014). Dietary fat intake and
development of specific breast cancer subtypes. JNCI: Journal of the National Cancer
Institute, 106(5).
Sinaga, C. F., & Ardayani, T. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
deteksi dini kanker payudara melalui periksa payudara sendiri di SMA Pasundan 8
Bandung Tahun 2016. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1), 1619.
Tadja, Y. (2019). Gambaran Asupan Lemak Dan Protein Dan Status Gizi Pada Pasien Kanker
Payudara Diruang Rawat Inap Rsud. Prof. Dr. WZ Johanes. Poltekkes Kemenkes
Kupang.
Hubungan Asupan Makanan Tinggi Lemak Jenuh dengan Kanker Payudara pada Wanita Premenopause dan
Tinjauannya Berdasarkan Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
181
Xia, H., Ma, S., Wang, S., & Sun, G. (2015). Meta-analysis of saturated fatty acid intake and
breast cancer risk. Medicine, 94(52).
Zhang, Y.-F., Shi, W.-W., Gao, H.-F., Zhou, L., Hou, A.-J., & Zhou, Y.-H. (2014). Folate
intake and the risk of breast cancer: a dose-response meta-analysis of prospective
studies. PloS One, 9(6), e100044.