Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 4, No. 02, Februari 2022
E-ISSN:2723 6595
http://jiss.publikasiindonesia.id/ P-ISSN:2723 6692
Doi: 10.36418/jiss.v4i02.777 121
Hubungan Asupan Bahan Makanan Tinggi Folat dengan Kanker Payudara dan
Tijauannya Menurut Pandangan Islam
The Relationship Between High Folate Food Intake with Breast Cancer in Premenopausal
Women and Views According to Islam
Annisa Rizky Carita Putri Toengkagie, Retno Kuntarti Heruyanto, Muhammad Arsyad
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta Pusat, Indonesia
Email: annisarzkycpt@gmail.com
Artikel info
Artikel History
Diterima
: 25-01-2023
Direvisi
: 13-02-2023
Disetujui
: 20-02-2023
Kata Kunci: Kanker
Payudara; Folat; Tingkat
Konsumsi Folat; Wanita
Premenopause; Food
Frequency
Keywords: Breast Cancer,
Folate; Folate Intake;
Premenopausal Women; Food
Frequency
Abstrak
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan non infeksius yang dapat
menyerang sel epitel duktus ataupun lobulus pada jaringan glanduler
payudara. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di
Indonesia dan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
konsumsi folat wanita premenopause dan keterkaitannya dengan kanker
payudara. Desain penelitian yang digunakan adalah case control. Tingkat
konsumsi folat wanita premenopause dari kedua group diperoleh
menggunakan Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire. Hasil
penelitian diperoleh dari 76 responden, mayoritas responden berusia >41
tahun saat terdiagnosa kanker payudara (45,8%). Berdasarkan hasil analisa
variabel ditemukan sebanyak total 5 responden yang merokok. Responden
yang merokok lebih banyak berada dalam kelompok kontrol dengan 4
responden (80%) dibanding kelompok kanker payudara yang hanya
berjumlah 1 responden (20%). Berdasarkan hasil analisa didapatkan hanya
satu responden yang mengonsumsi alkohol dan berasal dari kelompok kanker
payudara. Riwayat kanker pada keluarga ditemukan lebih banyak pada
kelompok kanker payudara yaitu sebanyak 17 responden (73, 9%).
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa riwayat kanker pada keluarga
merupakan faktor yang dinilai signifikan (nilai p<0,05). Berdasarkan hasil
analisa konsumsi asam folat berdasarkan kelompok kanker payudara dan
kontrol menunjukkan bahwa pada kelompok kanker payudara, responden
dengan konsumsi folat kategori rendah lebih banyak yaitu 22 responden
(55%), dengan selisih 10%. Sedangkan pada responden kontrol, lebih banyak
responden dengan kategori konsumsi tinggi yaitu sebanyak 16 responden
(44.4%) dengan selisih 11,2%. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara asupan bahan makanan tinggi folat
terhadap kejadian kanker payudara pada wanita premenopause (nilai p >0,05).
Abstract
Breast cancer is a non-infectious malignancy that can attack ductal or lobular
epithelial cells in the glandular tissue of the breast. Breast cancer is one of
the most common types of cancer in Indonesia and the world. This study aims
to determine the level of folate consumption in premenopausal women and its
association with breast cancer. The research design used was case control.
Premenopausal women's folate consumption levels from both groups were
obtained using the Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire. The
results of the study were obtained from 76 respondents, the majority of
respondents were >41 years old when diagnosed with breast cancer (45.8%).
Based on the results of the variable analysis, it was found that a total of 5
respondents smoked. Respondents who smoked were more in the control
group with 4 respondents (80%) compared to the breast cancer group which
only amounted to 1 respondent (20%). Based on the results of the analysis, it
was found that only one respondent consumed alcohol and came from the
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4 No. 02 Februari 2023
122
breast cancer group. History of cancer in the family was found more in the
breast cancer group, namely 17 respondents (73.9%). Based on these results,
it can be concluded that a family history of cancer is a significant factor (p
value <0.05). Based on the results of an analysis of folic acid consumption by
breast cancer and control groups, it was shown that in the breast cancer
group, respondents with low consumption of folate were more, namely 22
respondents (55%), with a difference of 10%. Whereas in the control
respondents, there were more respondents in the high consumption category,
namely 16 respondents (44.4%) with a difference of 11.2%. In this study, it
was found that there was no significant relationship between intake of foods
high in folate and the incidence of breast cancer in premenopausal women (p
value > 0.05).
Koresponden author:
Annisa Rizky Carita Putri Toengkagie
Email:
annisarzky[email protected]m
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
CC BY SA
2022
Pendahuluan
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan non infeksius yang yang dapat
menyerang sel epitel duktus ataupun lobulus pada jaringan glanduler payudara. Kanker
payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia dan dunia (Kemenkes,
2019). Secara global, menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2020 terdapat
2.3 juta wanita yang didiagnosa dengan kanker payudara. Sementara, di Indonesia sendiri,
kanker payudara menempati urutan pertama dengan frekuensi kejadian sebesar 18,6%
(Nasional, 2015). Jika terlambat diketahui atau tidak diatasi dengan baik, kanker payudara dapat
menyebabkan kematian. Berdasarkan data WHO tahun 2020, kanker payudara secara global
bertanggung jawab terhadap 685.000 kematian. Angka kematian akibat kanker payudara di
Indonesia sendiri memiliki nilai rata-rata 17 per 100.000 penduduk (Kemenkes, 2019).
Wanita premenopause adalah wanita yang belum mengalami menopause atau
penghentian siklus menstruasinya, terhitung sejak usia awal menarche (13 tahun) sampai ke
masa perimenopause dini (47 tahun) (Putri Komala Sari, 2022). Menurut (Utami, 2020) kanker
payudara pada wanita premenopause sendiri jumlahnya lebih sedikit daripada kejadian kanker
payudara pada wanita menopause, karena risiko kanker payudara semakin tinggi seiring
bertambahnya usia. Meskipun begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker
payudara yang terjadi pada wanita premenopause seringkali lebih ganas dan memiliki prognosis
yang lebih buruk. Kejadian kanker payudara pada wanita premenopause sendiri mulai
meningkat tajam pada umur 35-39 tahun, dan mencapai prevalensi tertinggi pada usia 45-47
tahun (Santoro, 2016). Beberapa faktor risiko dari terjadinya kanker payudara meliputi obesitas,
konsumsi alkohol berlebih, dan kebiasaan merokok. Hal ini dapat menggambarkan bahwa gaya
hidup sangat berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara. Seiring perkembangan zaman,
masyarakat lebih condong mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula, lemak, minyak,
garam, dan kalori (Chariswan, 2020).
Pola makan rendah serat dan vitamin berkontribusi terhadap faktor risiko dari kanker
payudara. Salah satu contoh vitamin yang diperlukan tubuh adalah folat. Folat adalah vitamin
Hubungan Asupan Bahan Makanan Tinggi Folat dengan Kanker Payudara dan Tijauannya Menurut Pandangan
Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
123
B yang dapat ditemukan pada banyak jenis makanan, khususnya pada sayuran hijau, buah segar,
dan ragi (Ross et al., 2020). Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa 93,5% penduduk
Indonesia berusia lebih dari 10 tahun mengkonsumsi sayuran dan buah di bawah anjuran.
Padahal, seperti yang sudah dibahas, sayuran hijau dan buah segar kaya akan folat.
Folat diketahui berperan dalam sintesis dan reparasi DNA (Ross et al., 2020). Teori ini
didukung dengan hasil studi Buja, A. dkk yang menyatakan bahwa komponen dalam folat
memiliki efek positif terhadap kesehatan dan jika terjadi defisiensi folat dalam diet, maka akan
berdampak negatif pada pembelahan sel dan mekanisme reparasi DNA (Buja et al., 2020).
Mekanisme reparasi DNA sendiri penting dalam mencegah tumorigenesis (Ali et al., 2017).
Studi yang dilakukan Zeng, J. dkk juga menemukan bahwa folat dapat memiliki efek preventif
terhadap kejadian kanker payudara, khususnya pada wanita premenopause.
Penelitian Zeng, J. dkk menyebutkan adanya pengaruh positif folat terhadap
pencegahan kanker payudara, namun beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi
folat tidak berdampak pada risiko kanker payudara (Zeng et al., 2019; Zhang et al., 2014).
Perubahan gaya hidup dan pola makan khususnya implementasi folat ke dalam pola makan
perlu ditinjau lebih lanjut dalam pengaruhnya terhadap pencegahan kejadian kanker payudara
pada wanita premenopause.
Folat merupakan vitamin yang penting dalam pemeliharaan sel tubuh, serta berperan
dalam pertumbuhan sel selama masa kehamilan. Folat banyak ditemukan dalam makanan yang
biasa dikonsumsi sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan, dan susu sapi. Menurut pandangan
Islam, sayuran serta buah-buahan ditumbuhkan oleh Allah manusia sebagai tanda kebesaran
Allah.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik
observasional dan desain penelitian case control. Populasi penelitian ini adalah wanita yang
didiagnosis mengidap kanker payudara pada usia premenopause (35-47 tahun). Jenis data yang
digunakan adalah data primer dengan alat bantu kuesioner yang telah dipersiapkan. Kuesioner
ini berisi identitas responden dan Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire. Kuesioner
terdiri dari 2 kelompok: kuesioner 1 berisi pertanyaan mengenai identitas responden, seperti
nama, usia, jenis kelamin, dan usia saat didiagnosis mengidap kanker payudara. Kuesioner 2
berisi pertanyaan tentang asupan bahan makanan tinggi folat dari Semi-quantitative Food
Frequency Questionnaire. Data yang sudah didapatkan dianalisis dengan menggunakan
program SPSS 25.
Hasil dan Pembahasan
Data penelitian berasal wanita yang terdiagnosis kanker payudara pada usia
premenopause dan group control (wanita usia premenopause). Penelitian ini, menggunakan
data sebanyak 76 orang yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Komponen yang diamati oleh peneliti adalah usia, riwayat merokok, riwayat konsumsi alkohol,
riwayat kanker pada keluarga, dan tingkat konsumsi asam folat.
Hasil penelitian yang disajikan pada tabel 1, menunjukan bahwa mayoritas responden
berusia >41 tahun saat terdiagnosa kanker payudara (45,8%). Berdasarkan hasil analisa variabel
ditemukan sebanyak total 5 responden yang merokok. Responden yang merokok lebih banyak
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4 No. 02 Februari 2023
124
berada dalam kelompok kontrol dengan 4 responden (80%) dibanding kelompok kanker
payudara yang hanya berjumlah 1 responden (20%). Berdasarkan hasil analisa didapatkan
hanya satu responden yang mengonsumsi alkohol dan berasal dari kelompok kanker payudara.
Riwayat kanker pada keluarga ditemukan lebih banyak pada kelompok kanker payudara yaitu
sebanyak 17 responden (73, 9%).
Tabel 1. Analisa Variabel Berdasarkan Kelompok
Kanker Payudara dan Kontrol
Usia
Kanker
Payudara
Kontrol
Total
P value
30-40
tahun
16
12
28
0,342
57.1%
42.9%
100.0%
41-50
tahun
22
26
48
45.8%
54.2%
100.0%
Merokok
Tidak
37
34
71
0,165
52.1%
47.9%
100.0%
Ya
1
4
5
20.0%
80.0%
100.0%
Konsumsi
Alkohol
Tidak
37
38
75
0,314
49.3%
50.7%
100.0%
Ya
1
0
1
100.0%
0.0%
100.0%
Riwayat
Kanker
Pada
Keluarga
Ada
17
6
23
0,006
73.9%
26.1%
100.0%
Tidak
Ada
21
32
53
39.6%
60.4%
100.0%
Hasil penelitian yang disajikan pada tabel 2 menggambarkan hasil analisa konsumsi
asam folat berdasarkan kelompok kanker payudara dan kontrol menunjukkan bahwa pada
kelompok kanker payudara, responden dengan konsumsi folat kategori rendah lebih banyak
yaitu 22 responden (55%), dengan selisih 10%. Sedangkan pada responden kontrol, lebih
banyak responden dengan kategori konsumsi tinggi yaitu sebanyak 16 responden (44.4%)
dengan selisih 11,2%. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan chi-square didapatkan p value
0,358 yaitu lebih besar dari 0,05.
Tabel 2. Analisa Konsumsi Asam Folat Berdasarkan
Kelompok Kanker Payudara dan Kontrol
Konsumsi
Asam Folat
Kanker
Payudara
Kontrol
Total
P value
Rendah
22
18
40
0,358
55.0%
45.0%
100.0%
Hubungan Asupan Bahan Makanan Tinggi Folat dengan Kanker Payudara dan Tijauannya Menurut Pandangan
Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
125
Tinggi
16
20
36
44.4%
55.6%
100.0%
Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara usia dengan
kanker payudara. Hasil ini sama dengan hasil penelitian (Yulianti et al., 2016) yang menemukan
bahwa usia tidak terbukti menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa riwayat merokok tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kanker payudara. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian (Jones et al., 2017)
yang menemukan bahwa terdapat hubungan antara riwayat merokok. Pada penelitian (Jones et
al., 2017) ditemukan bahwa responden yang mulai merokok pada usia <17 tahun memiliki
risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara dibanding mereka yang mulai
merokok pada usia yang lebih tua.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi
alkohol dengan kanker payudara. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Liu
et al., 2015) yang melaporkan bahwa terdapat hubungan yang bergantung pada dosis konsumsi
antara alkohol dan risiko kanker payudara. Penelitian (Liu et al., 2015) lebih lanjut menjelaskan
bahwa tingkat ambang konsumsi alkohol di mana peningkatan risiko kanker payudara menjadi
signifikan secara klinis masih belum jelas.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat
keluarga yang mengidap kanker dengan kanker payudara. Hasil ini selaras dengan penelitian
(Yulianti et al., 2016) yang menyatakan bahwa wanita dengan riwayat kanker pada keluarga
memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena kanker payudara.
Pada uji hipotesis penelitian dengan chi-square didapatkan p value lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara asupan bahan makanan tinggi folat terhadap kejadian kanker payudara pada wanita
premenopause. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Zhang et al., 2014) yang melaporkan bahwa asupan folat memiliki sedikit pengaruh atau tidak
berpengaruh pada risiko kanker payudara. Penelitian ini juga selaras dengan studi lain yang
dilakukan oleh (Tio et al., 2014) yang menemukan bahwa kanker payudara tampaknya tidak
terkait dengan asupan folat.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Chen et al., 2014) yang
berpendapat bahwa folat dapat menurunkan risiko kanker payudara. Penelitian (Chen et al.,
2014) merupakan sebuah systematic review yang melibatkan 49 studi terdahulu mengenai
hubungan folat dengan kanker payudara yang menemukan bahwa wanita dengan asupan folat
harian antara 153 dan 400 mcg menunjukkan risiko kanker payudara berkurang secara
signifikan dibandingkan dengan mereka yang <153 mcg, tetapi tidak untuk mereka yang
memiliki angka asupan >400 mcg. Hasil yang berbeda ini mungkin disebabkan oleh
pengambilan data penelitian yang menanyakan riwayat konsumsi folat sebelum terdiagnosis
kanker payudara. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan pengisian atau bias informasi
dari proses pengisian kuesioner penelitian. Dalam Islam diajarkan untuk menjaga apapun yang
kita konsumsi, dalam hal ini dianjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan yang baik serta
bermanfaat bagi tubuh.
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4 No. 02 Februari 2023
126
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dijelaskan, ditarik kesimpulan bahwa tidak
ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara asupan bahan makanan tinggi folat dengan
kanker payudara pada wanita premenopause. Perlu dilakukannya penelitian dengan jumlah
responden yang lebih banyak agar informasi yang didapatkan bisa lebih optimal. Perlu juga
dipertimbangkan untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kanker payudara pada wanita premenopause. Proses pengambilan data
sebaiknya dilakukan dua kali, yaitu dengan kuesioner lalu follow up dengan wawancara agar
hasil data yang didapatkan bisa lebih akurat.
Bibliografi
Ali, R., Rakha, E. A., Madhusudan, S., & Bryant, H. E. (2017). DNA damage repair in breast cancer
and its therapeutic implications. Pathology, 49(2), 156165.
Buja, A., Pierbon, M., Lago, L., Grotto, G., & Baldo, V. (2020). Breast cancer primary prevention and
diet: an umbrella review. International Journal of Environmental Research and Public Health,
17(13), 4731.
Chariswan, A. (2020). Gambaran Pengetahuan Tentang Jajanan Sehat Pada Anak Kelas 5 di SDN 01
Kemantren Kecamatan Jabung. Poltekkes RS dr. Soepraoen.
Chen, P., Li, C., Li, X., Li, J., Chu, R., & Wang, H. (2014). Higher dietary folate intake reduces the
breast cancer risk: a systematic review and meta-analysis. British Journal of Cancer, 110(9),
23272338.
Jones, M. E., Schoemaker, M. J., Wright, L. B., Ashworth, A., & Swerdlow, A. J. (2017). Smoking and
risk of breast cancer in the Generations Study cohort. Breast Cancer Research, 19, 114.
Kemenkes, R. I. (2019). Penyakit Kanker di Indonesia Berada Pada Urutan 8 di Asia Tenggara dan
Urutan 23 di Asia. DitJen P2P Kementerian Kesehatan, January. Available at: http://p2p.
kemkes ….
Liu, Y., Nguyen, N., & Colditz, G. A. (2015). Links between alcohol consumption and breast cancer: a
look at the evidence. Women’s Health, 11(1), 6577.
Nasional, K. P. K. (2015). Panduan penatalaksanaan kanker payudara. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 1.
Putri Komala Sari, P. K. S. (2022). Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat
Kecematan Pada Wanita Premenopause Di Puskesmas Balai Agung Sekayu Tahun 2022. STIK
Bina Husada Palembang.
Ross, A. C., Caballero, B., Cousins, R. J., & Tucker, K. L. (2020). Modern nutrition in health and
disease. Jones & Bartlett Learning.
Santoro, N. (2016). Perimenopause: from research to practice. Journal of Women’s Health, 25(4), 332
Hubungan Asupan Bahan Makanan Tinggi Folat dengan Kanker Payudara dan Tijauannya Menurut Pandangan
Islam
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 02 Februari 2023
127
339.
Tio, M., Andrici, J., & Eslick, G. D. (2014). Folate intake and the risk of breast cancer: a systematic
review and meta-analysis. Breast Cancer Research and Treatment, 145, 513524.
Utami, I. D. (2020). Faktor Risiko Wanita Penderita Kanker di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Yulianti, I., Santoso, H. S., & Sutinigsih, D. (2016). Faktor-faktor risiko kanker payudara (studi kasus
pada Rumah Sakit Ken Saras Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(4), 401
409.
Zeng, J., Wang, K., Ye, F., Lei, L., Zhou, Y., Chen, J., Zhao, G., & Chang, H. (2019). Folate intake and
the risk of breast cancer: an up-to-date meta-analysis of prospective studies. European Journal
of Clinical Nutrition, 73(12), 16571660.
Zhang, Y.-F., Shi, W.-W., Gao, H.-F., Zhou, L., Hou, A.-J., & Zhou, Y.-H. (2014). Folate intake and
the risk of breast cancer: a dose-response meta-analysis of prospective studies. PloS One, 9(6),
e100044.