Pembentukan Self-Disclosure Pengguna Dating Apps Tinder Dalam Komunikasi
Interpersonal Untuk Menemukan Pasangan Hidup
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 4, No. 1, Januari 2023 50
pengguna yang baru terdaftar melalui pengembangan profil pribadi mereka. Profil semacam itu berisi
tiga jenis konten yaitu informasi faktual (misalnya usia, lokasi, jenis kelamin, tinggi badan, tingkat
pendidikan, dan pendapatan), jawaban atas pertanyaan terbuka yang mendorong pengguna untuk
membagikan informasi tambahan (misalnya hobi, dan hewan peliharaan) serta foto (Peng, 2020).
Mengenai situs kencan dan juga aplikasi kencan bahwa hal tersebut tidak akan lepas dari yang
namanya perbedaan dan juga faktor resiko dari penggunaan nya, baik dilihar dari segi situs kencan
online dan juga aplikasi kencan online sebelum kita mengetahui penggunaan dari aplikasi tinder itu
sendiri.
Ada lima keterjangkauan dan juga mobilitas, keaslian, kesegaran, kedekatan, dan dominasi
visual yang membedakan situs kencan dan juga aplikasi kencan. Pertama, dalam pengaturan
tradisional orang masuk ke situs web kencan online dari komputer mereka sedangkan aplikasi kencan
berjalan dari smartpone masing-masing sehingga pengguna dapat menggunakan aplikasi kencan
kapan saja dan dimana saja. Kedua, situs kencan biasanya menghubungkan orang-orang yang berada
di wilayah yang sama tetapi aplikasi kencan menghubungkan orang-orang yang berada di sekitar.
Ketiga, pengguna percaya bahwa aplikasi kencan memberikan mereka hubungan yang intim secara
lebih cepat. Keempat, beberapa aplikasi kencan menawarkan tingkat keaslian tertentu karena
mengharuskan pengguna untuk mendaftar dengan akun facebook yang ada. Kelima/terakhir, aplikasi
kencan lebih mendorong secara visual daripada situs web kencan karena gambarnya memenuhi
seluruh layar ponsel. Fitzpatrick, Birnholtz, dan Brubaker (2015) mengatakan bahwa menganggap
foto di aplikasi kencan sebagai pengungkapan pribadi karena wajah cukup unik untuk membedakan
orang (Chan, 2017). Dari adanya sebuah kencan online ini kita harus mempertimbangkan resiko yang
sewaktu-waktu dapat terjadi. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa ada resiko bagi pengguna,
tidak seperti kencan tradisional dimana orang mengenal satu sama lain melalui koneksi sosial yang
ada seperti teman sekelas dan sebagainya yang dapat kita temui. Kencan online berupaya
memperkenalkan orang asing satu sama lain berdasarkan profil yang mereka posting di dunia maya.
Tanpa pemeriksaan latar belakang yang kaku dan verifikasi profil, sehingga penipuan melalui kencan
online sangat umum terjadi. Orang mungkin memalsukan sebagain atau seluruh detail profil kencan
mereka untuk menarik pihak lawan atau menyembunyikan aspek pribadi yang negatif (Chen et al.,
2021). Aplikasi online yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu aplikasi tinder yang paling
banyak digunakan para remaja dan dewasa pada saat ini.
Tinder adalah aplikasi smartphone berbasis lokasi yang dirancang untuk memfasilitasi
interaksi antara pihak-pihak yang berkepentingan. Dikembangkan oleh Sean Rad, Justin Mateen,
Jonathan Badeen, dan Christopher Gulczunski yang bekerja sama dengan InterActiveCorp
(perusahaan media yang bertanggung jawab atas situs kencan online). Tinder diluncurkan pada tahun
2012 kepada mahasiswa University of Southern Californian. Sejak saat itu, tinder telah menjadi
fenomena global terutama untuk kalangan dewasa muda dengan lebih dari separuh pengguna nya
berusia antara 18 tahun sampai dengan 24 tahun (Newett et al., 2018). Setelah membuat profil kencan,
pengguna diberi kesempatan untuk mengakses mitra potensial dalam jarak 100 mil. Profil mencakup
nama depan pengguna, usia, pekerjaan, dan pendidikan. Tinder menghargai efisiensi dengan
mengimpor informasi profil langsung dari unggahan foto atau facebook yang memungkinkan akses ke
informasi jejaring sosial (LeFebvre, 2018), instragram juga memungkinkan pengguna ke database
mereka dan bahkan jika pengguna tidak menggunakan platform media sosial, dibutuhkan waktu
kurang dari 10 menit untuk membuat akun (Berkowitz et al., 2021). Informasi yang dibuat oleh
pengguna tersebut memungkinkan tinder menemukan kecocokan terdekat berdasarkan jenis kelamin,
identitas diri, usia (jika diinginkan), pengguna dapat memilih foto tertentu (LeFebvre, 2018) karena
dalam tinder pengguna bisa membagikan hingga sembilan foto pilihan mereka. Algoritme internal
dalam aplikasi kemudian menghitung foto mana yang akan menerima lebih positif (Berkowitz et al.,
2021) dan juga memberikan biografi (bio) dengan 500 karakter yang tersedia. Platform yang mudah