Doi: 10.36418/jiss.v3i12.750 1635
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Metode Taguchi dan FMEA
di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Danu Miftah Siraj
1
,
Endang Suhendar
2
Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta. Indonesia
Email :
miftahdanu12@gmail.com
1
,bimtaendangunindra@gmail.com
2
Artikel info
Artikel history
Diterima
: 07-12-2022
Direvisi
: 20-12-2022
Disetujui
: 29-12-2022
Kata Kunci:
Defuzzification, Fuzzy
Failure Mode and Effect
Analysis, Prioritas Rencana
Perbaikan, Statistical
Process Control, Taguchi.
Keywords: Defuzzification,
Fuzzy Failure Mode and
Effect Analysis, Priority of
Improvement Plans,
Statistical Process Control,
Taguchi.
Abstrak
PT Raharjo Perkasa Multikarya pertama kali berdiri pada tahun 2015,
dengan nama PT. Benua Multiguna atau Benua Beton. Berdasarkan hasil
observasi menunjukkan bahwa kualitas manajemen dari perusahaan
tersebut ditemukan faktor kecacatan berasal dari keterlambatan bahan baku
datang, kesalahan operator dan pengadukan yang tidak tepat waktu. Hal itu
diketahui dari perhitungan dengan metode FuzzyFMEA dengan nilai FRPN.
Adapun kegagalan yang ada, terjadi pada Rank 1 sebesar 72900 dengan
kegagalan terjadi karna kesalahan operator, Rank 2 sebesar 57600 dengan
kegagalan terjadi karena proses pengadukan dilakukan tidak tepat waktu,
dan Rank 3 sebesar 51200 dengan kegagalan terjadi karena keterlambatan
datangnya bahan baku. Perhitungan pada penelitian kedua dilakukan dengan
menggunakan metode Taguchi dari nilai yang dihitung dengan bantuan
sofrware Qualitek-4 dan FMEA. Tujuan Penelitian di lakukan untuk
optimum untuk meningkatkan kualitas produk, dan juga dapat memberikan
masukan guna perbaikan pada proses adonan beton cor. Berdasarkan dari
hasil FRPN sebesar sebagai berikut yaitu (Rank 1) yaitu didapatkan hasil
pada identifikasi risiko kegagalan yang dilakukan oleh kesalahan operator
yaitu sebesar 72900. Dan Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
metode Taguchi adonan beton cor yaitu dengan panduan berat pasir 980
(kg), berat semen 30 (kg), lama pengadukan 450 (detik), volume pada air 40
(liter) dan berat krikil 5 (kg). Dengan tujuan untuk meminimalisirkan
kategori cacat. Dengan kata lain penetapan karakteristik kualitas yang
diinginkan pada adonan beton cor semakin rendah jumlah kategori kecacatan
yang dihasilkan pada proses produksinya maka akan semakin berkurang
sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuhi.
Abstract
PT Raharjo Perkasa Multikarya was first established in 2015, under the
name PT. Multipurpose Continent or Concrete Continent. Based on the
results of observations, it was found that the quality of management of the
company was found to be a factor of disability originating from delays in
arriving raw materials, operator errors and untimely mixing. It is known
from calculations using the FuzzyFMEA method with FRPN values. As for
the existing failures, it occurred in Rank 1 of 72900 with failures occurring
due to operator error, Rank 2 of 57600 with failures occurring because the
mixing process was not carried out on time, and Rank 3 of 51200 with
failures occurring due to delays in the arrival of raw materials. Calculations
in the second study were carried out using the Taguchi method from values
calculated with the help of Qualitek-4 and FMEA software. The research
objective was carried out to optimize product quality, and also to provide
input for improvement in the cast concrete mix process. Based on the results
of the FRPN the following are (Rank 1), namely the results obtained on the
identification of the risk of failure carried out by operator error, namely
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 3, No. 12, Desember 2022
E-ISSN:2723 6595
http://jiss.publikasiindonesia.id/ P-ISSN:2723 6692
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1636
72900. And based on calculations using the Taguchi method of cast concrete
mix, namely with a guide weight of sand 980 (kg), weight of cement 30 (kg),
stirring time 450 (seconds), volume in water 40 (liters) and gravel weight 5
(kg). With the aim to minimize the category of defects. In other words, the
determination of the desired quality characteristics in the cast concrete mix
the lower the number of defects categories produced in the production
process, the less so that customer demands can be fulfilled.
Koresponden author: Danu Miftah Siraj
Email: miftahdanu12@gmail.com
artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
CC BY SA
2022
Pendahuluan
Kualitas merupakan gambaran dari bentuk karakteristik suatu produk yang atributnya
mampu menunjukkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, Oleh karena itu perlu adanya
kesesuaian antara perusahaan dengan keinginan konsumen didalam menciptakan sebuah
produk agar dapat memberikan kesan tersendiri bagi konsumen (Subakti, Tenironama, &
Yuniarso, 2018). Pengendalian kualitas merupakan aktivitas pengendalian proses untuk ciri-
ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil
tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaaan antara penampilan yang sebenarnya
dengan penampilan yang standar. Tujuan dari pengendalian kualitas adalah untuk
mengendalikan kualitas produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
(Zulaikha, 2021). Kualitas merupakan upaya dalam menjaga kualitas dari produk yang
dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan
perusahaan. Secara teknis, pengendalian kualitas bertujuan untuk mengetahui apakah berjalan
sesuai dengan rencana, telah dijalankan secara efisien atau belum serta memungkinkan atau
tidaknya dilakukan perbaikan (Siahaan & Muhidin, 2020).
Kualitas merupakan hal yang sangat penting dalam memproduksi suatu produk dalam
dunia industri. Hampir seluruh industri sekarang sudah menjadikan kualitas sebagai hal utama
dalam hasil produk yang mereka produksi, terlebih lagi jika produk yang di produksi adalah
beton cor (Djodikusumo, Wirjomartono, Abdulkadir, Iskandar, & Wibowo, 2017)
PT Raharjo Perkasa Multikarya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
kontruksi yang memproduksi cor basah yang menggunakan bahan baku utamanya adalah
pasir, semen, batu split, air, dan cairan obat cor yang berkualitas tinggi. Dalam proses
produksi tentunya ada faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kegagalan atau masalah.
Baik dari faktor teknis, ataupun dari faktor kelalaian manusia. Perlunya menganalisis masalah
ini adalah untuk mengetahui penyebab dari kegagalan atau masalah yang terjadi, agar dalam
proses produksi selanjutnya tidak ditemui kembali masalah yang sama (Pardede & Sinaga,
2020). Permasalahan kualitas telah mengarah pada strategi perusahaan secara menyeluruh
dalam rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan terhadap persaingan global dengan
produk perusahaan lainnya. Kualitas suatu produk bukan suatu yang serba kebetulan (occur
by accident) (Rachmawati, Hurriyati, & Dirgantari, 2020). Permasalahan yang sering terjadi
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1637
terhadap kualitas produk yang dihasilkan, masih ditemukan produk defect dari proses
produksi bangunan yang mengakibatkan adanya material beton yang cacat pada proses
produksinya yang akan menghambat pada pembangunan (Rachmawati et al., 2020). Faktor
lain yang menghabat pembangunan produksi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
sering dikenal dengan 6M (Machine, Material, Manpower, Method, Money, Motivation),
Sehingga akan berdampak langsung kepada perushaan. kontruksi pada bahan cor yang akan
mengakibatkan ke tidak sesuaian prosedur produksi bangunan secara tidak mempertahankan
dari kualitas mutu produknya secara konsisten dengan menggunakan standard ISO 9001-
2008. formulasi khusus dilakukan di Batching Plant hingga menjadi adonan beton cor siap
pakai dan jadilah beton bermutu siap “disajikan” pada area proyek yang diinginkan.
Metode Penelitian
Metode Taguchi digunakan untuk prosedur percobaan perancangan parameter yang
menyatakan nilai-nilai atau setting dari variabel yang dapat dikendalikan dan ditetapkan agar
variasi yang disebabkan oleh beberapa faktor gangguan dapat diminimalkan. Metode taguchi
sangat cocok digunakan untuk mengoptimalkan karakteristik kualitas dan dapat diterapkan
dengan baik untuk mengoptimalkan interaksi dari proses pemesinan misalnya kekasaran
permukaan, dan sebagainya. Metode Taguchi juga dapat diterapkan untuk mengoptimalkan
beberapa faktor eksperimen di industri (Miftah, Atmaja, & Oktafiani, 2022).
Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengidentifikasi
mode kegagalan proses pada departemen produksi. Dibandingkan dengan metode pengukuran
risiko lainnya, teknik FMEA dapat mengidentifikasi nilai tertinggi dari bahaya. Teknik FMEA
juga telah banyak digunakan pada manufaktur sebagai alat pengukuran risiko dan
peningkataan kualitas (Anthony, 2021).
FMEA adalah satu dari sekian banyak alat untuk mengukur risiko yang telah banyak
digunakan dalam berbagai industri dan organisasi (Reza & Mohammad, 2018). FMEA adalah
metode terstruktur digunakan pada salah satu tingkat dari siklus hidup sistem untuk
memahami semua kemungkinan mode kegagalan dan dampak dari terjadinya mode kegagalan
tersebut. Untuk mengurangi kelemahan dari metode FMEA maka dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan fuzzy. Pendekatan fuzzy digunakan untuk mengetahui tingkat
kepentingan dari parameter input severity, occurrence, dan detection pada metode FMEA
(Nasution, Arkeman, Soewardi, & Djatna, 2014)
Persaingan di dunia industri baik sektor industri manufaktur maupun jasa semakin
kompetitif. Dalam kompetisi ini, perusahaan harus mampu bersaing agar tetap bertahan
dengan menunjukkan keunggulan dari setiap produk yang dihasilkan. Salah satu cara untuk
menunjukkan keunggulannya yaitu peningkatan kualitas produk yang dihasilkan sesuai
dengan keinginan konsumen (Asti & Ayuningtyas, 2020), (Pancawati, 2022).
Persaingan dalam bidang pemasaran produk menyebabkan perusahaan perlu
meningkatkan kualitas produk. Perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam persaingan apabila
perusahaan tersebut berhasil mempertahankan eksistensi di pasar yang penuh persaingan.
Pihak konsumen akan dirugikan karena telah membeli produk yang mempunyai mutu atau
kualitas kurang baik (Murdani, 2022). Banyaknya pesaing lokal maupun internasional
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1638
membuat perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur dituntut mampu bertahan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, sudah selayaknya perusahaan
mencari banyak alternatif untuk meningkatkan revenue perusahaan dengan menambah
kapasitas produksi, efisiensi terhadap kegiatan logistik, dan meningkatkan pelayanan kepada
konsumen (Bantacut, 2018). Peningkatan kebutuhan beton siap pakai (Readymix concrete)
membuat setiap perusahaan melakukan pengembangan produk dan inovasi dalam
menciptakan produk baru, pengembangan produk dan inovasi dalam menciptakan produk
baru merupakan hal yang sangat penting untuk perusahaan, hal itu pun sangat mempengaruhi
suatu perusahaan dalam menjual produknya dan mencapai hasil yang ditargetkan, sehingga
dapat dikatakan bahwa hampir setiap perusahaan yang bergerak dibidang apapun pasti akan
selalu melakukan pengembangan dan inovasi-inovasi baru untuk nantinya menjadikan
produknya unggul dalam hal penjualan.
Berdasarkan pengamatan dari data kecacatan tabel memproduksi adonan beton cor.
Pada Produksi adonan beton cor bisa dikatakan berkualitas pada adonan beton cor yang
diproduksi sesuai kriteria standar kualitas yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Suatu
produksi akan dikatakan optimal apabila adonan beton cor yang di produksi mencapai target
atau sesuai sasaran perusahaan dan setiap produksi yang dihasilkan perusahaan menetapkan
barang produksi. Untuk menekan tingkat kerusakan dan kecacatan produk dan
mempertahankan kualitas perlu pengendalian secara terlapis.
Dalam melakukan pengendalian kualitas pada penelitian ini dilakukan identifikasi masalah
yang terjadi pada proses produksi. Penelitian juga turut melakukan pengumpulan data defect
dari setiap masing-masing kecacatan pada saat memproduksi adonan beton cor di PT Raharjo
Perkasa Multikarya sehingga, dapat memberikan gambaran sistem produksi yang optimal dan
dapat berjalan lebih baik pada saat memproduksi adonan beton cor.
Hasil dan Pembahasan
1. Metode Taguchi
Pada tahapan menggunakan aplikasi qualitek 4.0. Qualitek 4 merupakan
software yang digunakan dalam mengelolah data hasil eksperimen kedalam suatu
bentuk statistic . metode taguchi menggunakan Qualitek 4 untuk menganalisis hasil
eksperimen. Berikut cara menunjukkan desain eksperimen paramenter menggunkan
software qualitek 4 .
a. Membuat dokumen baru untuk L-8 (2^7), dengan cara klik File> New,
kemudian pilih Ortogonal Aray L-8 (2^7) kemudian tekan OK.
Gambardibawah ini menunjukkan pemilihan Ortogonal Array L-8 (2^7)
pada software Qualitek-4.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1639
Gambar 1. Hasil software Qualitek 4 (1)
Sumber : software Qualitek 4
Gambar 2. Hasil software Qualitek 4 (2)
Sumber : software Qualitek 4
a. Mengisi data inner array dan result dengan cara mengklik edit > faktor dan level.
Gambar dibawah ini menunjukan pengisian data inner array dan result pada
software Qualitek 4.
Gambar 3. Hasil software Qualitek 4 (3)
Sumber : software Qualitek 4
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1640
Mengisi data faktor dan level seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini
tutup kolom atau klik unused untuk kolom yang tidak terpakai kemudian
tekan printah OK.
Gambar 4. Hasil software Qualitek 4 (4)
Sumber : software Qualitek 4
a. Menekan printah OK pada layar maka akan keluar perintah berikutnya untuk
memilih karakteristik kualitas, pilihlah “ Smaller the better
Gambar 5. Hasil software Qualitek 4 (5)
Sumber : software Qualitek 4
Menekan printah OK pada layar kemudian hasil dari orthogonal array akan
mencul setelah itu dapat dilihat hasil dari orthogonal array kemudian lanjut
menekan printah OK.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1641
Gambar 6. Hasil software Qualitek 4 (6)
Sumber : software Qualitek 4
a. Mengisi data dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses cetak yang
mengalami kecacatan dengan cara klik edit > result. Gambar dibawah ini
menunjukkan hasil pengamatan proses cetak yang mengalami kecacatan pada
software Qualitek 4 .
Gambar 7. Hasil software Qualitek 4 (7)
Sumber : software Qualitek 4
b. Menekan printah OK untuk melanjutkan printah analisis untuk memulai
perhitungan data, dengan cara klik analisis > S/N analisis, seperti pada
gambar berikut.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1642
Gambar 8. Hasil software Qualitek 4 (8)
Sumber : software Qualitek 4
Sesuaikan dengan karakteristik yang dipilih
Gambar 9. Hasil software Qualitek 4 (9)
Sumber : software Qualitek 4
a. Analisis tersebut akan menghasilkan data Rasio S/N seperti pada gambar berikut :
Gambar 10. Hasil software Qualitek 4 (10)
Sumber : software Qualitek 4
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1643
a. Menekan printah OK untuk melanjutkan analisis respon rata rata kecacatan yang
ada pada proses adonan beton cor. Gambar berikut menunjukan analisis respon rata
rata pada proses cetak yang mengalami kecacatan pada software Qualitek 4.
Gambar 11. Hasil software Qualitek 4 (11)
Sumber : software Qualitek 4
b. Menekan perintah OK untuk melanjutkan analisis Rasio S/N. Gambar berikut
menunjukan Rasio S/N menggunakan software Qualitek 4.
Gambar 12. Hasil software Qualitek 4 (12)
Sumber : software Qualitek 4
a. Menekan printah OK untuk melanjutkan analisis respon rata rata kecacatan yang
ada pada proses adonan beton cor. Gambar berikut menunjukan analisis respon rata
rata pada proses cetak yang mengalami kecacatan pada software Qualitek 4.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1644
Gambar 13. Hasil software Qualitek 4 (11)
Sumber : software Qualitek 4
b. Menekan perintah OK untuk melanjutkan analisis Rasio S/N. Gambar berikut
menunjukan Rasio S/N menggunakan software Qualitek 4.
Gambar 14. Hasil software Qualitek 4 (12)
Sumber : software Qualitek 4
Bedasarkan hasil pengujian yang dilakukan menggunakan software
Qualitek -4 maka dapat disimpulkan untuk mendapatkan kondisi optimum
dalam proses cetak untuk mengurangi tingkat kecacatan yaitu dengan berat pasir
(kg) 980, berat semen (kg) 30, lama pengadukan (detik) 450, volume air (liter)
40, dan berat krikil(kg) 5.
Metode Fuzzy Failur Mode and Effect Analysis
Fuzzy FMEA adalah metode yang dapat digunakan untuk mengurangi dan
mencegah risikonya kegagalan pengertian dari Fuzzy Failure Mode and Effect
Analysis (Fuzzy FMEA). FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) adalah
suatu prosedur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode
kegagalan (failure mode) (Barends et al., 2012). FMEA dilakukan dengan
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1645
menganalisis mode kegagalan dari setiap kegagalan. Setelah itu dilakukan
identifikasi titik kegagalan tunggal, hal tersebut penting dikarenakan dapat
menilai setiap kegagalan sesuai dengan kekritisan suatu efek kegagalan dan
kemungkinan terjadinya kegagalan. Untuk mempermudah identifikasi dari
banyaknya mode kegagalan, bisa dilakukan pengkategorian mode kegagalan
(Lipol dan Jahirul, 2011), (Septifani et al., 2018). Pada pengolahan data ini
menggunakan hasil wawancara oleh salah satu pekerja yang sudah lama. Berikut
adalah hasil wawancara mengenai identifikasi resiko yang terjadi pada
pembuatan cor sebagai berikut :
Tabel 1. Identifikasi Resiko
Finishing
Process
Flowchart
Penyebab
Dampak
COR
Tidak ada data stock
bahan baku yang
tersedia
Saat permintaan
banyak
terjadinya
kurang bahan
baku sehingga
tidak
terpenuhinya
jumlah
permintaan
Menggunakan air
sumur tanpa
penyaringan sehingga
masih ada kotoran
batu atau tanah
Kualitas cor
tidak sesuai
dengan
standar/tekstur
kasar
Tidak teliti
Sering terjadi
kelebihannya
pemberian air
sehingga bahan
campuran
cair/kurang
padat
Usia mesin yang tua
Memperlambat
proses produksi
Tidak ada
pengecekkan bahan
baku datang
Hasil cor
bergumpal-
gumpal
Pengadukan hanya
berdasarkan sudah
terliat campur tidak
ada SOP lama
pengadukan
Masih ada
bahan yang
belum
tercampur rata
Sumber : Penelitian
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1646
Penilaian Risiko Produksi dengan Fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
Pengukuran risiko produksi pada penelitian ini menggunakan metode fuzzy FMEA
(Failure Mode and Effect Analysis), lalu didapatkan tingkat prioritas dari risiko. Metode
fuzzy FMEA menggambarkan proses penilaian risiko dengan pertimbangan skala S
(Severity), O (Occurance) dan D (Detection). Untuk skala severity dinilai dari 1 hingga 10,
semakin besar nilai severity menunjukan nilai keparahan yang semakin besar. Skala
occurance dinilai dari angka 1 hingga angka 10, skala ini menunjukan seberapa sering
kegagalan terjadi. Semakin besar nilai occurance maka semakin tinggi kemungkinan
kegagalan terjadi/sulit dihindari. Berikut adalah penilaian risiko dengan pertimbangan skala S
(Severity), O (Occurance) dan D (Detection) sebagai berikut :
Tabel 4.16
Penilaian Berdasarkan Severity
Peringkat
Dampak Severity
Fuzzy Number
Bahaya tanpa
peringatan
Tingkat keparahan sangat tinggi
tanpa peringatan
(9, 10, 10)
Bahaya dengan
peringatan
Tingkat keparahan sangat tinggi
dengan peringatan
(8, 9, 10)
Sangat tinggi
Kehilangan fungsi utama (sarana
tidak beroperasi, tidak
mempengaruhi keselamatan
sarana)
(7, 8, 9)
Tinggi
Penurunan fungsi utama (sarana
beroperasi, tapi mengurangi level
performansi)
(6, 7, 8)
Sedang
Kehilangan fungsi utama (sarana
beroperasi, kenyamanan fasilitas
tidak berfungsi)
(5, 6, 7)
Rendah
Penurunan fungsi sekunder
(sarana beroperasi, tapi
mengurangi kenyamanan level
performansi fungsi fasilitas)
(4, 5, 6)
Sangat rendah
Tampilan atau terdengar suara,
sarana beroperasi, barang tidak
sesuai, dan diketahui hampir
semua pelanggan (>75%)
(3, 4, 5)
Kecil
Tampilan atau terdengar suara,
sarana beroperasi, barang tidak
sesuai, dan diketahui hampir
semua pelanggan (>50%)
(2, 3, 4)
Sangat Kecil
Tampilan atau terdengar suara,
(1, 2, 3)
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1647
sarana beroperasi, barang tidak
sesuai, dan diketahui hampir
semua pelanggan (>25%)
Tidak ada
Tidak ada pengaruh
(1, 1, 2)
Sumber : Sulistyarini,2018.
Tabel 4.17 Penilaian Berdasarkan Occurance
Peringkat
Kriteria
Fuzzy
Number
Sangat
tinggi (VH)
Kesalahan tidak dapat
dihindari
(8, 9, 10, 10)
Tinggi (H)
Kesalahan yang terjadi
berulang
(6, 7, 8, 9)
Sedang (M)
Kesalahan kadang
terjadi
(3, 4, 6, 7)
Rendah (L)
Kesalahan relatif
sedikit
(1, 2, 3, 4)
Kecil (R)
Kesalahan tidak
mungkin terjadi
(1, 1, 2)
Sumber : Sulistyarini,2018.
Tabel 4.18
Penilaian Berdasarkan Detection
Kemungkinan
Deteksi
Kriteria
Fuzzy Number
Hampir tidak
mungkin (AU)
Tidak dapat
dideteksi/ dianalisis
(9, 10, 10)
Sangat kecil
(VR)
Sangat kecil
kesempatan untuk
mendeteksi
kesalahann
(8, 9, 10)
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1648
Kecil (R)
Kecil kesempatan
untuk mendeteksi
kesalahan
(7, 8, 9)
Sangat rendah
(VL)
Sangat rendah
kesempatan untuk
mendeteksi
kesalahan
(6, 7, 8)
Kemungkinan
Deteksi
Kriteria
Fuzzy
Number
Rendah (L)
Rendah kesempatan
untuk mendeteksi
kesalahan
(5, 6, 7)
Sedang (M)
Sedang kesempatan
untuk mendeteksi
kesalahan
(4, 5, 6)
Cukup tinggi
(MH)
Cukup tinggi
kesempatan untuk
mendeteksi
kesalahan
(3, 4, 5)
Tinggi (H)
Tinggi kesempatan
untuk mendeteksi
kesalahan
(2, 3, 4)
Sangat tinggi
(VH)
Sangat tinggi
kesempatan untuk
mendeteksi
kesalahan
(1, 2, 3)
Hampir pasti
(AC)
Dapat mendeteksi
kesalahan
(1, 1, 2)
Sumber : Sulistyarini,2018.
Berdasarkan tabel 4.16 sampai dengan tabel 4.18 merupakan pemaparan mengenai
penilaian masing-masing kategori pada FuzzyFmea. Pada pengolahan data selanjutnya
dengan menghitung FRPN atau dapat disebut defuzzification dari hasil wawancara kepada
salah satu pekerja. Berikut adalah hasil yang telah didapatkan sebagai berikut :
Doi: 10.36418/jiss.v3i12.750 1649
Tabel 4.19 Hasil Fuzzy Fmea
Sumber: Penelitian
Finishing
Process
Flowchart
Modus
Kegagalan
Severity
Penyebab
Occurrence
Dampak
Detection
RPN
XI
FRPN
× 100
Rank
S
O
D
COR
Keterlambatan
kedatangan
bahan baku
9
Tidak ada data
stock bahan baku
yang tersedia
6
Saat permintaan
banyak terjadinya
kurang bahan baku
sehingga tidak
terpenuhinya jumlah
permintaan
8
432
8
8
8
51200
3
Kualitas air
tidak sesuai
standar
8
Menggunakan air
sumur tanpa
penyaringan
sehingga masih
ada kotoran batu
atau tanah
8
Kualitas cor tidak
sesuai dengan
standar/tekstur kasar
9
576
7
8
8
44800
5
Kesalahan
operator
8
Tidak teliti
8
Sering terjadi
kelebihannya
pemberian air sehingga
bahan campuran
cair/kurang padat
3
192
9
9
9
72900
1
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1650
Finishing
Process
Flowchart
Modus Kegagalan
Severity
Penyebab
Occurrence
Dampak
Detection
RPN
XI
FRPN ×
100
Rank
S
O
D
COR
Kerusakan mesin
mixer
6
Usia mesin yang
tua
8
Memperlambat
proses produksi
8
384
6
8
9
43200
6
Kualitas bahan tidak
sesuai standar
5
Tidak ada
pengecekkan bahan
baku datang
8
Hasil cor
bergumpal-
gumpal
9
360
5
9
10
45000
4
Pengadukan
dilakukan tidak tepat
waktu
8
Pengadukan hanya
berdasarkan sudah
terliat campur tidak
ada SOP lama
pengadukan
8
Masih ada
bahan yang
belum
tercampur rata
9
576
8
9
8
57600
2
Doi: 10.36418/jiss.v3i12.750 1651
Berdasarkan hasil pada tabel 4.19 hasil defuzzyfication yaitu pada hasil
FRPN. Berikut adalah penjabaran perhitungan yang telah dilakukan sebagai
berikut :
𝐹𝑅𝑃𝑁 = ( × 𝐷)*100
= (8×8×8)*100= 51200
Dilakukan perhitungan yang sama keseluruhnya. Pada tabel 4.19
mendapatkan hasil rank, hasil rank dilakukan untuk mengetahui fokus utama
yang dilakukan untuk perbaikan. Hal utama (Rank 1 ) yaitu didapatkan hasil
pada identifikasi risiko kegagalan yang dilakukan oleh kesalahan operator.
Kemudian yang kedua yaitu didapatkan hasil pada identifikasi risiko kegagalan
yang dilakukan oleh pengadukan dilakukan tidak tepat waktu dan lalu yang
ketiga yaitu didapatkan hasil pada identifikasi risiko kegagalan yang dilakukan
oleh keterlambatan datang bahan baku. Rank 1 hingga 3 menjadi fokus utama
dalam perbaikan, berikut adalah tabel penerapan strategi terhadap resiko
produksi cor sebagai berikut :
Table 4.20 Penerapan Strategi Terhadap Resiko Produksi Cor
Rangking
Risiko
Strategi
Aksi
1
Kesalahan operator
Diberikan pelatihan
mengenai kualitas
bahan cor pada
pelatihan
pendidikan
kontruksi dan
dilakukan
pengecekkan oleh
bagian kepala
produksi
Pengawasan
kinerja
karyawan
dari bagian
kepala
produksi
2
Pengadukan tidak tepat
waktu
Pembuatan SOP
waktu pengadukkan
Pengawasan
kinerja
karyawan
dari bagian
kapala
produksi
3
Keterlambatan datang
bahan baku
Pembuatan
pembukuan
mengenai stock
bahan baku yang
dicek berkala
perhari.
Pengecekkan
bahan baku
berkala dari
bagian
warehouse
Sumber : Penelitian
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1652
Kesimpulan
Pada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy Fmea ditemukan
faktor kecacatan berasal dari keterlambatan bahan baku datang, kesalahan operator dan
pengadukan yang tidak tepat waktu hal itu diketahui dari hasil FRPN sebesar sebagai berikut
yaitu (Rank 1) yaitu didapatkan hasil pada identifikasi risiko kegagalan yang dilakukan oleh
kesalahan operator yaitu sebesar 72900. Kemudian yang kedua yaitu didapatkan hasil pada
identifikasi risiko kegagalan yang dilakukan oleh pengadukan dilakukan tidak tepat waktu
sebesar 57600 dan lalu yang ketiga yaitu didapatkan hasil pada identifikasi risiko kegagalan
yang dilakukan oleh keterlambatan datang bahan baku sebesar 51200. Dan berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan metode Taguchi dengan bantuan software Qualitek-4 yang
telah dilakukan sehingga dapat menemukan hasil yang optimum untuk meningkatkan
kualitas produk dengan perbaikan proses menggunakan metode Taguchi, juga dapat
memberikan masukan guna perbaikan pada proses adonan beton cor maka dalam penelitian
ini telah menghasilkan setting level optimal yang perlu di terapkan pada kecacatan adonan
beton cor yaitu dengan panduan berat pasir 980 (kg), berat semen 30 (kg), lama pengadukan
450 (detik), volume pada air 40 (liter) dan berat krikil 5 (kg). Dengan tujuan untuk
meminimalisirkan kategori cacat. Dengan kata lain penetapan karakteristik kualitas yang
diinginkan pada adonan beton cor semakin rendah jumlah kategori kecacatan yang dihasilkan
pada proses produksinya maka akan semakin berkurang sehingga permintaan pelanggan
dapat terpenuhi.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1653
Bibliografi
Anthony, Muhammad Bob. (2021). Analisis Penyebab Kerusakan Unit Pompa Pendingin Ac Dan
Kompresor Menggunakan Metode Fmea. Jurnal Teknologi, 11(1), 513. Retrieved From Teknik
Fmea Dapat Mengidentifikasi Nilai Tertinggi Dari Bahaya. Teknik Fmea Juga Telah Banyak
Digunakan Pada Manufaktur Sebagai Alat Pengukuran Risiko Dan Peningkataan Kualitas
Asti, Eka, & Ayuningtyas, Eka. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen. Ekomabis: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis, 1(01), 114.
Https://Doi.Org/10.37366/Ekomabis.V1i01.2
Bantacut, Tadjuddin. (2018). Logistik 4.0 Dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum Bulog.
Jurnal Pangan, 27(2), 141154. Https://Doi.Org/10.33964/Jp.V27i2.371
Djodikusumo, Indra, Wirjomartono, Sri Hardjoko, Abdulkadir, M., Iskandar, Agus Dwi, & Wibowo,
Agung. (2017). Teaching Materials Development Of The Geometric Specification And
Verification For Mechanical Components. Retrieved From
Http://Prosiding.Bkstm.Org/Prosiding/2017/Ptm-02.Pdf
Miftah, Nadila Attin, Atmaja, Denny Sukma Eka, & Oktafiani, Ayudita. (2022). Optimasi Multi-
Objektif Proses Pemesinan Milling Dengan Metode Taguchi Kolaborasi Grey Relational
Analysis. Jurnal Sistem Cerdas, 5(2), 117127. Retrieved From
Https://Apic.Id/Jurnal/Index.Php/Jsc/Article/View/212
Murdani, Aditya. (2022). Proses Pengembalian Barang Yang Tidak Sesuai Dalam Jual Beli Online
Untuk Melindungi Konsumen. Court Review: Jurnal Penelitian Hukum (E-Issn: 2776-1916),
2(02), 3540. Retrieved From Https://Aksiologi.Org/Index.Php/Courtreview/Article/View/72
Nasution, Syarifuddin, Arkeman, Yandra, Soewardi, Kadarwan, & Djatna, Taufik. (2014). Identifikasi
Dan Evaluasi Risiko Menggunakan Fuzzy Fmea Pada Rantai Pasok Agroindustri Udang.
Journal Of Industrial Research (Jurnal Riset Industri), 8(2). Retrieved From
Http://Litbang.Kemenperin.Go.Id/Jrixx/Article/View/148
Pancawati, Ni Luh Putu Anom. (2022). Total Quality Management Dan Biaya Mutu: Meningkatkan
Daya Saing Melalui Kualitas Produk. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 5(2), 185
194. Https://Doi.Org/10.37329/Ganaya.V5i2.1674
Pardede, Petrus Septo, & Sinaga, Christoper Janwar Saputra. (2020). Analisis Pengendalian Kualitas
Kopi Pada Produksi Ksu Pom Humbang Cooperative Dengan Metode Statistic Quality Control.
Jurnal Industri Kreatif (Jik), 4(01), 7988. Https://Doi.Org/10.36352/Jik.V4i01.24
Rachmawati, Eva, Hurriyati, Ratih, & Dirgantari, Puspo Dewi. (2020). E-Promosi Untuk Komunikasi
Pelanggan Di Sektor Minuman: Studi Kopi Kenangan. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 9(2),
238247. Https://Doi.Org/10.33059/Jmk.V9i2.2360
Siahaan, Matdio, & Muhidin, Ahmad Torikul. (2020). Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Persediaan Barang Jadi Pada Pt. Denso Manufacturing Indonesia. Inobis: Jurnal Inovasi Bisnis
Dan Manajemen Indonesia, 3(4), 558568. Https://Doi.Org/10.31842/Jurnalinobis.V3i4.159
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Mengunakan Metode Taguchi dan
FMEA di PT Raharjo Perkasa Multikarya
Jurnal Indonesia Sosial Sains, Vol. 3, No. 12, Desember 2022
1654
Subakti, Agung Gita, Tenironama, Darwin, & Yuniarso, Ari. (2018). Analisis Persepsi Konsumen.
The Journal: Tourism And Hospitality Essentials Journal, 8(1), 3138.
Https://Doi.Org/10.17509/Thej.V8i1.11687
Zulaikha, Siti. (2021). Pengendalian Kualitas Dengan Metode Statistical Quality Control Pada
Ramadhani Bakery And Cake. Jurnal Samudra Ekonomika, 5(1), 100113.
Https://Doi.Org/10.33059/Jse.V5i1.3449